Belum pulihnya krisis ekonomi di negara-negara eropa dan global yang cenderung memburuk, banyak membawa dampak terhadap pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Hal itu diungkap Corporate Secretary PT Destinasi Tirta Nusantara, Achmad Sufyani. Sufyani juga mengungkapkan, dampak tersebut juga mempengaruhi pendapatan dari PT Destinasi Tirta Nusantara. Pada tahun 2011 pendapatan mengalami penurunan sebesar 4.1% atau menjadi sebesar Rp254.186 miliyar, bila dibandingkan dengan periode yang sama pada kurun waktu tahun 2010 yaitu sebesar Rp265.530 miliyar.
Pasalnya, kata Sufyani, terdapat beberapa pangsa pasar negara Eropa merupakan pasar utama untuk perusahaannya, seperti Belanda, Perancis, Belgia dan Eropa Timur lainnya seperti Hungaria, Polandia, Republik Ceko dan lain-lain. “Meskipun terdapat penurunan pendapatan, namun perseroan berhasil membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 7,9 Miliiar. Di bandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 3.6 Milliar, hal ini dikarenakan adanya efisiensi biaya langsung,” ucapnya.
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Panorama Destination) merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Panorama Sentrawisata Tbk yang bergerak dalam bidang Inbound Tourism di mana bisnis utamanya adalah mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sebagai pemain utama pemain utama dalam bisnis Inbound di Indonesia, menurut Sufyani, pada tahun 2012 ini perusahaan akan lebih fokus pada pasar Asia seperti Malaysia, Singapore, India, Sri Lanka, negara Timur Tengah, Iran dan lain-lain. “Wisatawan dari Asia yang ditangani oleh menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Seperti kuartal pertama 2012 yang mana terdapat kenaikan sebesar 74% dibandingkan kuartal pertama 2011,” ucapnya.
Selain itu, alternatif negara tujuan wisata jarak pendek (short haul) seperti Karabia, Turki, dan Meksiko menjadi pilihan untuk pasar Eropa saat ini karena harga yang kompetitif dan penerbangan dapat di tempuh tidak terlalu lama. Sedangkan persaingan tujuan wisata di Asia Pacific, datang dari Thailand, Malaysia, Indo China dan China, dimana mereka menawarkan harga yang sangat kompetitif dan memberikan banyak insentif.
200 Miliar
Selain itu, menurut Direktur Utama PT Panorama Sentrawisata, Budijanto Tirtawisata, pada corporate-action 2012, perseroan berencana menerbitkan surat-hutang (obligasi) maksimal sebesar Rp. 500 milyar yang akan digunakan untuk re-financing hutang bank, penambahan modal kerja, dan ekspansi usaha.
Sedangkan, rencana CAPEX 2012 berkisar sekitar Rp. 200 milyar yang penggunaannya untuk membiayai pengadaan armada transportasi pariwisata dan umum dimana sumber dana yang dipergunakan berasal dari dana internal serta pinjaman dari lembaga keuangan.
Akuisisi PT Panorama Multi Media (PMM) juga telah dilakukan pada bulan Mei 2012, dan PMM ini akan menjadi anak perusahaan yang dikonsolidasikan dalam PT Panorama Sentrawisata. Di bulan Mei 2012 ini pula, PMM yang merupakan anak perusahaan dari PT Panorama Sentrawisata telah melakukan joint-venture dengan REED ELSEVIER (Singapore) 2008 dan mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Reed Panorama Exhibition (RPE). REED EXHIBITIONS sendiri adalah sebuah perusahaan yang telah menyelenggarakan expo di berbagai belahan dunia, seperti Asia-Pacific Maritime Expo di Singapura, Franchise & Batimat Expo di Paris, dan the Maternity Baby and Kids Show in Shenzhen.
***